Keistimewaan MATEMATIKA
1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321
1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111
9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888
Hebatkan?
Coba lihat simetri ini :
1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 123456789876543 21
Senin, 28 Desember 2015
DAMPAK POSITIF PELAJARAN MATEMATIKA
Dampak Positif Pembelajaran Matematika
Berikut ini
akan dijelaskan dampak positif pembelajaran matematika.
1) Sikap teliti,cermat,dan hemat
Matematika disebut sebagai ilmu hitung karena pada hakikatnya matematika berkaitan dengan masalah hitung-menghitung. Pengerjaan operasi hitung untuk mencari hasil dilakukan dalam pembelajaran matematika mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Dalam pengerjaan operasi hitung,seseorang dituntut bersikap teliti,cermat,hemat,cepat,dan tepat.
Saat mengerjakan masalah matematika,seseorang sebenarnya dituntut untuk megerjakan dengan teliti dan cermat. Jangan sampai ada pengerjaan yang salah. Langkah demi langkah pengerjaan diteliti dan dicermati. Setelah diperoleh hasilnya,hasil itu perlu dicek lg apakah sudah menjawab permasalahan atau tidak. Intinya,matematika mengajari seseorang untuk jeli dan berhati-hati dalam melangkah.
Matematika jg melatih sikap hemat. Kita dapat melihat bahwa orang-orang matematika selalu simpel dalam bertindak berbicara,selalu "to the point",dan tidak bertele-tele seperti orang sosial. Kalimatnya ringkas dan mudah dipahami. Bukankah ini suatu bentuk sikap hemat?
Penggunaan simbol sebagai alat berkomunikasi dalam matematika jg memuat unsur pembelajaran sikap hemat.
Orang matematika yg sudah menjiwai matematikanya akan bersikap sederhana dan simpel. Hanya kadang-kadang orang matematika itu kaku. Berhemat pada tempat dan situasi yg benar merupakan perilaku mulia,tetapi berhemat pada tempat dan situasi yang salah merupakan kekakuan. Matematika pada umumnya berkaitan dengan usaha mencari penyelesaian atau solusi suatu permasalahan matematika. Tetapi,bukan solusi itu yang menjadi fokus. Justru bagaimana metode mencari solusi itulah yg diutamakan. Metode tercepat dan tepat adalah metode yg diutamakan. Tercepat disini bermakna terhemat dalam langkah-langkahnya,yakni efektif dan efisien.
2) Sikap jujur,tegas,dan bertanggung jawab
Matematika jg mengajarkan sikap jujur,tegas,dan benar. Misalnya seorang guru meminta siswa untuk menghitung hasil perkalian bulat dari 3 x 4. Kalau tidak bisa menghitung,siswa tersebut harus jujur mengatakan tidak bisa,maka saat disuruh mengerjakan akan ketahuan bahwa memang tidak bisa dan akan dibantu oleh guru supaya bisa mengerjakannya. Begitu pula pada saat menempuh ujian,kita tidak diperbolehkan mencontek karena menumbuhkan sikap curang pada diri kita. Percaya dengan kemampuan diri sendiri lebih baik,daripada mencontek. Karena pada kenyataannya,ilmu orang yang mencontek tidak akan bertahan lama daripada orang yang mengerjakan dengan kemampuannya sendiri.
Tegas pada permasalahan diatas dimaksudkan seperti hasil perkalian bilangan bulat 3 x 4 pasti 12. Kita tegas mengatakan 3 x 4 = 12 adalah benar. Kalau bukan 12,kita tegas mengatakan itu salah. Dalam matematika,hanya ada dua pilihan yaitu benar atau salah. Tidak mungkin benar sekaligus salah,separuh benar,atau separuh salah. Jadi,matematika mengajarkan sikap tegas. Tegas mengatakan yang benar dan yg salah adalah salah,tidak abu-abu.
Matematika juga berkenaan dengan masalah pembuktian. Langkah-langkah dalam pembuktian matematika harus berdasarkan pada hal-hal yg sudah diakui kebenarannya. Langkah demi langkah harus berdasarkan alasan yg kuat dan benar. Dengan cara inilah sebenarnya matematika mengajarkan sikap hidup benar dan bertanggung jawab. Dengan implikasi atau aplikasi dalam kehidupan,kita diajarkan bahwa setiap perkataan,kehendak,dan,perbuatan harus berdasar pada sumber yg benar.
3) Sikap pantang menyerah dan percaya diri
Seperti yg telah dirumuskan dalam pembelajaran matematika,matematika sebenarnya jg mengajarkan untuk bersikap pantang menyerah dan percaya diri.
Saat mengerjakan atau menyelesaikan masalah matematika,kita tidak boleh menyerah. Saat gagal atau tidak dapat menjawab,kita dituntut untuk mencari cara lain untuk menjawab. Kita harus percaya diri bahwa kita bisa. Kita coba terus,sampai akhirnya kita akan dapat menjawabnya. Kegagalan dengan suatu cara tidak boleh mengurangi semangat untuk mencari cara yang lain. Saat keberhasilan tercapai,rasa puas dan bangga akan tumbuh. Sungguh matematika mengajarkan pentingnya sikap pantang menyerah dan percaya diri. Inilah mutiara yang sangat berguna dalam kehidupan.
Dalam hidup,jangan suka berputus asa,jangan apatis,tapi hiduplah dengan optimis. Percayalah kalau kita bisa menjalaninya.
1) Sikap teliti,cermat,dan hemat
Matematika disebut sebagai ilmu hitung karena pada hakikatnya matematika berkaitan dengan masalah hitung-menghitung. Pengerjaan operasi hitung untuk mencari hasil dilakukan dalam pembelajaran matematika mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Dalam pengerjaan operasi hitung,seseorang dituntut bersikap teliti,cermat,hemat,cepat,dan tepat.
Saat mengerjakan masalah matematika,seseorang sebenarnya dituntut untuk megerjakan dengan teliti dan cermat. Jangan sampai ada pengerjaan yang salah. Langkah demi langkah pengerjaan diteliti dan dicermati. Setelah diperoleh hasilnya,hasil itu perlu dicek lg apakah sudah menjawab permasalahan atau tidak. Intinya,matematika mengajari seseorang untuk jeli dan berhati-hati dalam melangkah.
Matematika jg melatih sikap hemat. Kita dapat melihat bahwa orang-orang matematika selalu simpel dalam bertindak berbicara,selalu "to the point",dan tidak bertele-tele seperti orang sosial. Kalimatnya ringkas dan mudah dipahami. Bukankah ini suatu bentuk sikap hemat?
Penggunaan simbol sebagai alat berkomunikasi dalam matematika jg memuat unsur pembelajaran sikap hemat.
Orang matematika yg sudah menjiwai matematikanya akan bersikap sederhana dan simpel. Hanya kadang-kadang orang matematika itu kaku. Berhemat pada tempat dan situasi yg benar merupakan perilaku mulia,tetapi berhemat pada tempat dan situasi yang salah merupakan kekakuan. Matematika pada umumnya berkaitan dengan usaha mencari penyelesaian atau solusi suatu permasalahan matematika. Tetapi,bukan solusi itu yang menjadi fokus. Justru bagaimana metode mencari solusi itulah yg diutamakan. Metode tercepat dan tepat adalah metode yg diutamakan. Tercepat disini bermakna terhemat dalam langkah-langkahnya,yakni efektif dan efisien.
2) Sikap jujur,tegas,dan bertanggung jawab
Matematika jg mengajarkan sikap jujur,tegas,dan benar. Misalnya seorang guru meminta siswa untuk menghitung hasil perkalian bulat dari 3 x 4. Kalau tidak bisa menghitung,siswa tersebut harus jujur mengatakan tidak bisa,maka saat disuruh mengerjakan akan ketahuan bahwa memang tidak bisa dan akan dibantu oleh guru supaya bisa mengerjakannya. Begitu pula pada saat menempuh ujian,kita tidak diperbolehkan mencontek karena menumbuhkan sikap curang pada diri kita. Percaya dengan kemampuan diri sendiri lebih baik,daripada mencontek. Karena pada kenyataannya,ilmu orang yang mencontek tidak akan bertahan lama daripada orang yang mengerjakan dengan kemampuannya sendiri.
Tegas pada permasalahan diatas dimaksudkan seperti hasil perkalian bilangan bulat 3 x 4 pasti 12. Kita tegas mengatakan 3 x 4 = 12 adalah benar. Kalau bukan 12,kita tegas mengatakan itu salah. Dalam matematika,hanya ada dua pilihan yaitu benar atau salah. Tidak mungkin benar sekaligus salah,separuh benar,atau separuh salah. Jadi,matematika mengajarkan sikap tegas. Tegas mengatakan yang benar dan yg salah adalah salah,tidak abu-abu.
Matematika juga berkenaan dengan masalah pembuktian. Langkah-langkah dalam pembuktian matematika harus berdasarkan pada hal-hal yg sudah diakui kebenarannya. Langkah demi langkah harus berdasarkan alasan yg kuat dan benar. Dengan cara inilah sebenarnya matematika mengajarkan sikap hidup benar dan bertanggung jawab. Dengan implikasi atau aplikasi dalam kehidupan,kita diajarkan bahwa setiap perkataan,kehendak,dan,perbuatan harus berdasar pada sumber yg benar.
3) Sikap pantang menyerah dan percaya diri
Seperti yg telah dirumuskan dalam pembelajaran matematika,matematika sebenarnya jg mengajarkan untuk bersikap pantang menyerah dan percaya diri.
Saat mengerjakan atau menyelesaikan masalah matematika,kita tidak boleh menyerah. Saat gagal atau tidak dapat menjawab,kita dituntut untuk mencari cara lain untuk menjawab. Kita harus percaya diri bahwa kita bisa. Kita coba terus,sampai akhirnya kita akan dapat menjawabnya. Kegagalan dengan suatu cara tidak boleh mengurangi semangat untuk mencari cara yang lain. Saat keberhasilan tercapai,rasa puas dan bangga akan tumbuh. Sungguh matematika mengajarkan pentingnya sikap pantang menyerah dan percaya diri. Inilah mutiara yang sangat berguna dalam kehidupan.
Dalam hidup,jangan suka berputus asa,jangan apatis,tapi hiduplah dengan optimis. Percayalah kalau kita bisa menjalaninya.
KETERKAITAN MATEMATIKA DENGAN ISLAM
ISLAM DAN MATEMATIKA
Penjelasan contoh-contoh keterkaitan matematika dengan islam adalah sebagai berikut:
- 1. RELASI
Relasi berasal dari kata bahasa Inggris relation yang berarti hubungan. Dalam dunia Islam hubungan antara umat islam dengan umat islam yang lain (yang saya maksud disini antara pria dan wanita yang belum menikah) selama tidak menimbulkan fitnah dan tidak keluar dari jalur syariat maka diperbolehkan, bahkan bergaul dengan umat yang berbeda agamapun diperbolehkan. Dengan kata lain adalah hubungan yang sehat, tidak saling bertukar virus lewat cairan dan sebagainya. Tiap orang boleh berteman dengan satu orang, dua orang dan banyak orang tidak dibatasi.
Bahkan seseorang dapat memilih untuk tidak bergaul dengan orang lain (mungkin orang yang akan diajak bergaul,tersebut membawa pengaruh buruk dalam lingkungan)
Seperti yang diterangkan dalam QS Al Insaan ayat 24 :
Maka Bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka.( QS.Al Insaan: 24)
Dalam matematika juga terdapat istilah Relasi yang artinya tidak jauh beda dengan arti relasi di atas.
Semisal ada himpunan X={1,2,3,4} dan Y= {a,b,c}
Salah satu relasi yang dapat dibuat dari X dan Y dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Contoh relasi disamping menghubungkan antara sebagian anggota X ke sebagian anggota Y, yaitu 1 dengan a, 2 dengan b,2 dengan c, 4 dengan a,dan 4 dengan c.
Jadi relasi dalam matematika tidak membatasi anggota X dalam menjalin hubungan dengan anggota Y, boleh hanya satu relasi, dua relasi, tiga relasi, dan bahkan tidak melakukan hubungan pun juga diperbolehkan.
Dapat disimpulkan, relasi dalam Islam dan relasi dalam matematika mempunyai persamaan.
Seperti yang diterangkan Dalam Alqur’an, yang artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
dan
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu. ( QS Annisaa’ : 1)
- 2. STATISTIKA DESKRIPTIF
No
|
AnggotaKeluarga
|
Jumlahayat
|
Rata-rata
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Bapak Ibu Anak pertama Anak kedua Anak ketiga |
30-60
45-100
20-50
10-30
5-10
|
45 72.5 35 20 7.5 |
Dalam kehidupan sehari-hari selama di dunia segala tindakan atau perbuatan manusia baik kebaikan maupun keburukan selalu dicatat oleh malaikat yang bertugas mencatat amal baik dan amal buruk yaitu malaikat rakib dan atib. Dan setiap orangpun belum tentu memiliki amalan-amalan yang sama dalam kesehariannya.Kemudian catatan amalan-amalan itu dikumpulkan sampai pada hari kiamat. Dan pada saat seluruh manusia dikumpulkan di yaumul mahsyar, catatan amalan-amalan perbuatan itu dibuka kembali dan diperlihatkan kepada semua manusia tentang amalan perbuatan mereka selama hidup didunia.
Hal ini sesuai dengan firman Alloh dalam surat AL Mujadilah ayat 6, yang artinya
Dan segala sesuatu Telah kami catat dalam suatu kitab.
Yang dimaksud dengan kitab di sini adalah buku catatan amalan manusia.
- 3. KONSEP LIMAS SEGI ENAM DALAM ISLAM
T = Iman
A = Beriman kepada Allah
B = Beriman kepada Malaikat
C = Beriman kepada Kitab-Kitab Allah
D = Beriman kepada Para Rasul
E = Beriman kepada Hari Akhir
F = Beriman kepada Takdir Allah
Dari gambar di atas limas segi enam mempunyai tujuh titik sudut yaitu ABCDEF.T, T adalah titik puncak suatu limas segi enam yang dimisalkan sebagai iman seseorang. Tanpa bermaksud untuk menyetarakan kedudukan Allah dengan rukun-rukun iman yang lain, pokok bahasan ini akan membahas pentingnya rukun iman sebagai pondasi iman seseorang. Sebelum kita membahas rukun-rukun iman, sebaiknya kita mengerti dulu apa itu pengertian iman. Kata iman berasal dari bahasa arab yang artinya percaya. Menurut ilmu Tauhid iman didefinisikan sebagai membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan tindakan. Di dalam agama Islam limas segi enam merupakan gambaran dari rukun iman yang terdiri dari enam hal.
4. KEHIDUPAN DUNIA PENENTU KEBAHAGIAAN DI AKHIRAT
Kehidupan manusia adalah cermin dari keputusan yang telah dibuatnya. Terjadinya bencana banjir, longsor, dan fenomena sosial lainnya yang terjadi di beberapa kota, merupakan sebagian contoh dari buah keputusan yang telah diambil kita sebelumnya. Prinsip ini, harus benar-benar kita sadari dan pahami dalam setiap langkah kita hidup di dunia. Bila tidak, maka siap-siap kesengsaraan dan kerugian menyelimuti kita. Seperti dalam firman Allah dalam surat Al-Hasyr 18 :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Ayat dan keterangan diatas erat kaitannya dengan ilmu matematika, yaitu tentang refleksi. Oleh karena itu, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang refleksi dalam ilmu matematika. Berikut pengertian dari refleksi dalam ilmu matematika:
Perhatikan gambar dibawah ini :
Gambar di samping merupakan contoh refleksi yang sering anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah bangunan direfleksikan oleh danau. Gambar bangunan di bawah permukaan air merupakan bayangan dari bangunan di daratan tepi danau.
Refleksi merupakan salah satu jenis transformasi. Untuk melakukan suatu refleksi diperlukan sumbu refleksi atau sumbu simetri atau garis refleksi atau garis cermin.
Pada gambar di bawah, ABC dengan titik sudut A(5, 1), B(6,5 , 2), dan C(3, 3) direfleksikan terhadap garis x = 3. Bayangannya adalah ?A’B’C’ dengan A'(1,1), B'(-0,5 , 2), dan C(3,3).
Perhatikan bahwa pada suatu refleksi ukuran bangun tidak berubah dan titik pada bangun yang terletak pada sumbu refleksi tidak berpindah letaknya. Titik C pada gambar di atas berimpit dengan titik C’. Jadi titik C dan bayangannya merupakan titik yang sama. Dalam ajaran islam, kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang berkekalan dan tiada berkesudahan. Ganjaran dan balasan di akhirat sangat setimpal dengan amalan setiap makhluknya. Ini adalah bukti keadilan Allah SWT. Sesungguhnya kehidupan akhirat itu berkait rapat dengan kehidupan kita semasa di dunia ini. Jika amalan kita soleh, maka sejahtera dan berbahagialah kita di akhirat kelak. Tetapi sekiranya amalan kita buruk, maka derita dan sengsaralah kita. Firman Allah dalam surat Al-Israa’ 72 :
“Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).”
Firman Allah dalam surat Al-Qashash 84 :
“Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.”
Menurut pengertian refleksi diatas, kehidupan di akhirat adalah cerminan atau refleksi dari kehidupan manusia didunia. Yang barang siapa menanam kebaikan di dunia, maka kebaikan pula yang akan kita petik di akhirat. Begitu pula sebaliknya, barang siapa menanam keburukan di dunia, maka keburukan pula yang akan kita petik di akhirat.
5. HUBUNGAN PHI DENGAN AL-QUR’AN
Bagi orang muslim, Al-Qur’an adalah salah satu kitab suci yang memiliki semua rahasia kehidupan. Dalam posting ini, saya akan membahas salah satu ilmu pengetahuan yang ada di dalam Al-Qur’an yang mungkin tidak diketahui semua orang, yaitu hubungan antara thawaf dengan ka’bah. Thawaf merupakan salah satu rukun haji, yaitu mengelilingi ka’bah.
Firman Allah SWT yang artinya:
Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).
Yang dimaksud dengan menghilangkan kotoran di sini ialah memotong rambut, mengerat kuku, dan sebagainya sedangkan yang dimaksud dengan Nazar di sini ialah nazar-nazar yang baik yang akan dilakukan selama ibadah haji.
Dari ‘Aisyah : ” Bahwasanya Nabi SAW ketika sampai di Makkah, adalah pekerjaan yang mula-mula beliau kerjakan, ialah mengambil air sembahyang kemudian beliau Thawaf”. Riwayat Bukhari dan Muslim.
Sebagaimana kita ketahui, thawaf adalah berjalan keliling yang membentuk lingkaran dan dilakukan sebanyak tujuh kali. Sabda Rosululloh SAW :
Dari jabir : ” Bahwasannya Nabi besar SAW, tatkala sampai mekah telah mendekatkan ke hajar aswad, kemudian beliau sapu hajar aswad itu dengan tangan beliau , kemudian beliau berjalan ke sebelah kanan beliau ; berjalan cepat tiga kali berkeliling dan berjalan biasa empat kali berkeliling”. Riwayat Muslim dan Nasai.
Dari Abu Huraira, bahwasannya ia telah mendengar Nabi SAW bersabda : “Barang siapa berkeliling ka’bah tujuh kali dan ia tidak berkata selain dari : Maha Suci Alloh dan segala puli bagi Alloh, tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Alloh, Alloh Maha Besar dan tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh. Orang yang membaca kalimat tersebut, dihapuskan dari padanya sepuluh kejahatan, dan dituliskan sepuluh kebaikan dan diangkat derajatnya sepuluh tingkat “. Riwayat Ibnu Majah.
Didalam rumus luasan atau kelilling lingkaran selalu digunakan alat ukur yang disebut phi yang besarnya 22/7=3.14…
Angka 22 dan 7 mempunyai korelasi dengan ibadah haji dan rukun thawaf. Surah yang artinya haji adalah Suarh ke- 22 yaitu Al-Hajj. Thawaf membentuk lingkaran sebanyak tujuh kali. Lihat kombinasi angkanya yaitu 22 dan 7 . Persis sama dengan phi lingkaran yaitu 22/7.
6. DIAGRAM VENN
Dalam suatu diagram venn terdapat bagian-bagian. Didalamnya terdiri dari himpunan- himpunan dan didalam himpunan tersebut terdapat elemen-elemen. Himpunan-himpunan dalam diagram venn yang merupakan himpunan semua obyek dari suatu pembicaraan disebut himpunan semesta. Konsep diagram venn tersebut dapat kita aplikasikan dalam kehidupan manusia. khususnya untuk orang islam, karena di mata Allah SWT terdapat beberapa golongan sesuai dengan tingkat keimanannya. Yakni mutaqin, mukhsin, mukmin, muslim, dan kafir. Diagram venn tersebut dapat digambarkan:
Keterangan:
S = Orang islam
M1: Muttaqin
M2 : Mukhsin
M3 : mukmin
M4 : Muslim
K : Kafir
S = Orang islam
M1: Muttaqin
M2 : Mukhsin
M3 : mukmin
M4 : Muslim
K : Kafir
- Dari gambar diagram venn tersebut dapat dijelaskan bahwa di mata Allah SWT orang islam dibagi dalam beberapa golongan sesuai dengan tingkat keimanannya. Yakni: muttaqin, mukmin, mukhsin, muslim dan kafir. Dimana orang islam paling sempurna ialah apabila ia telah mencapai tingkatan Muttaqin.
- Muslim adalah orang yang telah bersyahadat, serta telah berserah diri dan dalam hal ini berpasrah kepada tuhan.
- Mukmin adalah seorang muslim yang istiqomah atau konsisten dan berpegang teguh kepada nilai kebenaran,sampai pada hal-hal yang terkecil
- Mukhsin adalah
- Muttaqin adalah orang yang setiap perbuatannya sudah merupakan perwujudan dari komitmen iman dan moralnya yang tinggi.
” Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan[328] dalam (menghadapi) orang-orang munafik, Padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah[329]? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya”
Maksudnya: golongan orang-orang mukmin yang membela orang-orang munafik dan golongan orang-orang mukmin yang memusuhi mereka. Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka itu menjadi sesat.
KURIKULUM 2013
KOMPETENSI DASAR
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/
Madrasah Tsanawiyah (MTs)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
selesainya penyusunan dokumen Kompetensi Dasar untuk Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagai salah satu perangkat kelengkapan Dokumen
Kurikulum 2013. Penyusunan dokumen ini dalam rangka menindaklanjuti
program-program prioritas yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2010-2014 dan dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan
Nasional 2010-2014.
Selain berisi deskripsi Kompetensi Dasar, dokumen ini berisi
pula Kompetensi Inti dan Struktur Kurikulum. Kompetensi Dasar dikembangkan dari
Kompetensi Inti, sedangkan pengembangan Kompetensi Inti mengacu pada Struktur
Kurikulum. Kompetensi Inti merupakan kompetensi yang mengikat berbagai
Kompetensi Dasar ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata
pelajaran. Kompetensi Inti harus dimiliki peserta didik untuk setiap kelas
melalui pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa aktif. Kompetensi
Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas.
Penghargaan dan ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Tim Nara Sumber, Tim Pengarah, Tim Internal
Kemdikbud, Tim Inti, Tim Teknis, dan Tim Pengembang yang telah meluangkan waktu
untuk menulis dan memberikan kontribusi pemikiran yang komprehensif dalam
mewujudkan Dokumen Kurikulum 2013 ini. Penghargaan yang sama juga kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan masukan baik secara
tertulis, melalui media elektronik dan cetak, maupun secara lisan guna
penyempurnaan Kurikulum 2013.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Prof. Dr. Khairil Anwar Notodiputro Kompetensi Dasar Sekolah
Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
...........................................................................................................
i
DAFTAR ISI
.........................................................................................................................
ii
BAB I ORGANISASI KOMPETENSI, TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN, DAN
STRUKTUR KURIKULUM
....................................................................... 1
A. Organisasi Kompetensi ....................................................................................
1
B. Tujuan Satuan
Pendidikan................................................................................
1
C. Struktur Kurikulum dan Beban
Belajar............................................................ 1
1. Struktur
Kurikulum...................................................................................
1
2. Beban Belajar
...........................................................................................
4
BAB II KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
........................................... 5
A. Kompetensi Inti
................................................................................................
5
B. Kompetensi Dasar
............................................................................................
7
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Agama
dan Budi Pekerti .......................................................................................
8
a. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
...................................... 8
b. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
................................. 15
c. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti .................................
18
d. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
................................... 22
e. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
................................. 25
f. Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
........................... 28
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
...................................................................................
33
3. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
.................... 39
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika
............................. 45
5. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan
Alam ......... 51
6. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan
Sosial ........ 60
7. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Inggris
........................ 66
8. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Seni
Budaya............................ 73
9. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan ........................................................................
85
10. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Prakarya
.................................. 91 Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama
(SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 1
BAB I
ORGANISASI KOMPETENSI, TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN,
DAN STRUKTUR KURIKULUM
A. Organisasi Kompetensi
Mata pelajaran adalah unit organisasi terkecil dari
Kompetensi Dasar. Untuk kurikulum SMP/MTs, organisasi Kompetensi Dasar
dilakukan dengan cara mempertimbangkan kesinambungan antarkelas dan
keharmonisan antarmata pelajaran yang diikat dengan Kompetensi Inti.
Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata
pelajaran sehingga Struktur Kurikulum SMP/MTs menjadi lebih sederhana karena
jumlah mata pelajaran dan jumlah materi berkurang.
Substansi muatan lokal termasuk bahasa daerah diintegrasikan
ke dalam mata pelajaran Seni Budaya. Substansi muatan lokal yang berkenaan
dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Sedangkan Prakarya merupakan mata
pelajaran yang berdiri sendiri.
B. Tujuan Satuan Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana
yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur;
b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
d. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.
C. Struktur Kurikulum dan Beban Belajar
1. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten
kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam
kurikulum, dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban
belajar untuk mata Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah
Tsanawiyah (MTs) 2
pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa.
Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian
konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum
yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan prinsip
kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di
suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan
ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah
kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan.
Struktur Kurikulum SMP/MTs adalah sebagai berikut: MATA
PELAJARAN
|
ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU
|
||||||||
VII
|
VIII
|
IX
|
|||||||
Kelompok A
|
|||||||||
1.
|
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
|
3
|
3
|
3
|
|||||
2.
|
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
|
3
|
3
|
3
|
|||||
3.
|
Bahasa Indonesia
|
6
|
6
|
6
|
|||||
4.
|
Matematika
|
5
|
5
|
5
|
|||||
5.
|
Ilmu Pengetahuan Alam
|
5
|
5
|
5
|
|||||
6.
|
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
4
|
4
|
4
|
|||||
7.
|
Bahasa Inggris
|
4
|
4
|
4
|
|||||
Kelompok B
|
|||||||||
1.
|
Seni Budaya
|
3
|
3
|
3
|
|||||
2.
|
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
|
3
|
3
|
3
|
|||||
3.
|
Prakarya
|
2
|
2
|
2
|
|||||
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
|
38
|
38
|
38
|
||||||
Langganan:
Postingan (Atom)